Rabu, 28 Januari 2009

Peradaban Islam di Eropa

PERKEMBANGAN PERADABAN ISLAM DI ANDALUSIA DAN
PENGARUHNYA TERHADAP PERADABAN BANGSA EROPA (SB NOMOR 12 – 13)


Perkembangan kerajaan Islam di Andalusia (KD nomor 13)

A. Islam masuk ke Andalussia.
Andalusia pada mulanya bernama Iberia mengambil nama bangsa Iberia yang merupakan penduduk tertua di semenanjung teersebut. Pada masa kekusaan Romawi (abad II) mereka menamainya Asbania, selanjutnya ketika bangsa Vandal menguasai wilayah tersebut, semenanjung ini dinamai dengan Vandalusia. Ketika kaum muslimin sampai kedaerah itu, mereka menamainya dengan “Al Andalusia”.
Islam masuk ke wilayah Andalusia atas inisiatif Gubernur Afrika Utara yaitu Musa bin Nushair. Musa bin Nushair meminta izin Khalifah Al Walid bin Abdul Malik (raja Bani Umayah) untuk masuk ke Andalussia – karena sangat mengun-tungkan bagi penyebaran Islam di Eropa dan pengembangan ekonomi. Ada tiga orang pahlawan yang ditugaskan ke Andalusia, yaitu :
1. Tharif ibnu Malik – dengan 500 tentara melakukan penyelidikan kebenaran terhadap kondisi social ekonomi Andalusia yang sangat memprihatinkan sebagaimana yang disampaikan oleh Count Yulian pada tahun 91 H (710 M). Pulau yang dikuasai oleh Tharif ibnu Malik sampai saat sekarang dinamakan Tarifa.
Thariq bin Ziad – membawa 7.000 pasukan menyeberang selat dengan menumpang kapal Count Yulian. Ia mendarat disebuah gunung yang sekarang dinamakan dengan Jabal Thariq (Gibraltar). Setelah mendarat, semua kapal yang dipergunakan menyeberang dibakar. Lalu Ia berpidato untuk mengobarkan semangat juang pasukan Islam “Wahai sekalian tentara kaum muslimin kemanakah kamu akan lari ?. laut ada dibelakang kamu dan musuh ada didepan kamu. Jika kamu mundur, niscaya kamu mati tenggelam pada dasar laut. Tetapi, jika kamu maju, kamu akan mendapatkan kemenangan”. Thariq menghadapi tentara Rhoderik yang mencapai 100.000 orang, maka Thariq minta bantuan pasukan dan dikirim sebanyak 5.000 orang. Berkat keberaniannya, maka Thariq dapat menguasai kota Cordova, Granada, Toledo pada tahun 92 H (711 M).
Musa bin Nushair – berangkat ke Andalusia pada tahun 93 H (713 M) menuju kota Karmona, Sevilla dan bertemu dengan Thariq di Toledo. Lalu ia melenjutkan ke Utara dan berhasil menaklukan kota Saragosa, Barcelona, Arragon dan Castilia. Perjalanan dilanjutkan ke Timur sampailah ia ke Gunung Pyrenia, namun perjuangan umat Islam hanya berhenti hingga di daerah tersebut.

B. Sebab-sebab mudahnya islam masuk ke Andalusia.
1. Sebab Eksternal
a. Kondisi social ekonomi dan politik Spanyol pada saat itu sangat menyedihkan. Wilayah Spanyol terpecah-pecah menjadi negeri kecil dibawah pemerintahan Goth yang sangat kejam terhadap rakyat kecil terutama yang beragama Yahudi.
b. Kekacauan politik memperburuk kondisi social, ekonomi dan keagamaan mereka sekaligus menambah penderitaan mereka.
c. Rakyat diliputi perasaan takut. Mereka mengharapkan munculnya pemimpin yang sanggup membebaskan mereka dari kemelaratan, keter-tindasan dan keterbelengguan. Tidak yang sanggung untuk melakukan itu kecuali minta bantuan umat Islam di Marokko yang sudh terkenal hidup maju.

2. Sebab Internal
a. Faktor kekompokan dan persatuan dikalangan umat Islam, terutama semangat tentara islam dalam menghadapi musuh sangat meyakinkan, sehingga menumbuhkan kekuatan yang handal.
b. Ketelitian dan kecermatan para Gubernur islam di Afrika Utara yaitu Marokko dalam memanfaatkan peluang social ekomoni dan politik yang terjadi di Andalusia, sehingga ia berhasil menyebarkan Islam ke Eropa sekaligus menguasai wilayahnya.
c. Ajaran agama Islam sendiri menawarkan perdamaian, persamaan dan kekeluargaan, sehingga mudah diterima oleh mereka yang sedang mengalami ketertindasan dan kekejaman hidup dari bangsa Goth.


Kemajuan Peradaban Islam di Andalusia (KD nomor 14)

Umat Islam menguasai Spanyol/Andalusia selama tujuh abad lebih mulai tahun 93 – 898 H (713 – 1492 M). Andalusia dibawah kekuasaan Islam telah mencapai kejayaan yang gilang gemilang. Masyarakat Spanyol Islam merupakan masyarakat yang majemuk yang teerdiri dari bermacam-macam bangsa dan golongan, misalnya Al Muwalladin (orang Spanyol yang sudah masuk Islam) Barbar (Umat Islam dari Afrika Utara) Al Saqalibah (Penduduk antara Konstantinopel dan Bulgaria) dan yang lain. Semua itu memberikan warna kemajuan tersendiri Banyak kemajuan yang diperoleh baik kemajuan Intelektual maupun kemajuan dari kemegahan bangunan fisik.
A. Kemajuan Intelektual
Filsafat dan Ilmu
Filsafat dan ilmu pertama kali dikembangkan di Spanyol pada masa Muhammad bin Abdur Rahman tahun 832 – 886 M. Di masa al Hakam (961 –976 M) karya-karya ilmiyah dan filosofis didatangkan dari Timur dalam jumlah yang besar. Sehingga Cordova dengan perpustakaan dan universitas-universitasnya dapat menyaingi kemegahan Bagdad sebagai pusat ilmu pengetahuan.
Di antara tokoh-tokoh atau pemikir terkenal yang berjasa dalam pengembangan Filsafat dan ilmu di Andalusia adalah :
a. Abu Bakar Muhammad bin Al Sayigh atau dikenal dengan “Ibnu Bajah”. Lahir di Saragosa kemudian menetap di Sevila dan Granada – meninggal pada tahun 1138 di Fez. Karya terbesarnya adalah Tadbir al Mutawahhid.
b. Abu Bakar ibnu Tufail – lahir di Wadi Asy sebuah dusun sebelah Timur Granada. Ia ahli dibidang Astronomi, Kedokteran dan Filsafat. Karya terbesarnya adalah Hay ibn Yaqzhan.
c. Ibnu Rusyd lahir di Cordova tahun 1126 M dan wafat tahun 1198 M. Ia adalah penafsir karya Aristoteles yang cekatan, teliti dan cermat. Ia sangat berhati-hati dalam menyela-raskan Filsafat dan Agama. Ia juga ahli fiqih dengan karyanya Bidayatul Mujtahid, sedangkan karya filsafatnya adalah Thahafutut Thahafut.

Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
a. Abbas ibnu Farnas – ahli dibidang kimia dan Astronomi. Ia yang pertama kali menemukan pembuatan kaca dari batu.
b. Ibrahim ibnu Yahya al Naqqash – ahli dibidang Astronomi. Ia dapat menentukan waktu terjadinya gerhana Matahari dan lamanya. Ia berhasil membuat teropon modern yang dapat menentukan jarak antara tata surya dan bintang-bintang.
c. Ahmad ibn Ibas dari Cordova ahli dalam bidang obat-obatan.
d. Umm al Hasan binti Abi Ja’far dan saudara perempuanya al Hafidz – ahli dalam bidang Kedokteran dari kalangan wanita.
e. Ibnu Jubair dari Valencia (1145 – 1228 M) – ahli dibidang geografi. Ia menulis tentang negeri-negeri musliam di Mediterania dan Sicilia.
f. Ibnu Batuthah dari Tanger (1304 – 1377 M) – ahli dibidang Geografi, berkunjung ke Samudara Pasai dan China.
g. Ibnu Khatib (1317 – 1374 M) yang menyusun riwayat kota Granada.
h. Ilmu Khaldun dari Tunisia, Ia dikenal sebagai perumus Filsafat sejarah bahkan kitab perjalanana sejarah “Mukaddimah” dijadikan rujukan bagi ahli sejarah untuk menyusun buku sejarah Islam lainnya. Ia adalah peletak dasar metode penelitian Induksi.

Fiqih – ulama Fiqih yang terkenal adalah Ziyad Ibn Abdur Rahman yang mengajarkan fiqih menurut mazhab Maliki yang keemudian dilanjutkan oleh Ibnu Yahya pada masa Khalifah Hisyam bin Abdur Rahman. Ahli Fiqih yang lain seperti Abu Bakar ibnu al Quthiyah, Munzir ibnu Said al Baluthi, Ibnu Hazm dan Ibnu Rusyd.

Musik dan kesenian – kemajuan dibidang musik juga sangat nampak dengan munculnya pemusik terkenal bernama Hasan ibnu Nafi’. Hasan ibnu Nafi’ di Eropa lebih dikenal dengan nama Zaryab. Ia dikenal sebagai pengubah lagu.

Bahasa dan Sastra – walaupun bangsa Spanyol memiliki bahasa tersendiri, namun mereka lebih mengutamakan bahasa Arab. Karya bahasa dan sastra yang terkenal adalah Alfiyah Ibnu Malik karangan Muhammad Ibnu Malik.

B. Kemegahan bangunan fisik.
1. Kota Cordova (Qurthuba)
a. Darul Khalifah – ditengah kota cordova terdapat Istana khalifah dan didalamnya terdapat 340 rumah yang indah-indah, misalnya Al Mubarrak, al Kamil, al Hair al Masruq, al Mujaddid dan lain-lain.
b. Istana al Hamra dan Al Cazar – kedua istana tersebut merukan istana terbesar dan terindah yang dimiliki oleh kota Cordova.
c. Qosr Az Zahra (Putri Az Zahra) - didirikan oleh Abdurahman ad Dakhil diluar kota Cordova. Bangunan ini diperuntukan putrid Az Zahra dengan biaya 20.000.000 dinas emas. Bangunan ini mempunyai dua gapura yaitu gapura Bab al Aqba dan Bab Assida. Di dalamnya terdapat tiga ruangan yaitu istana al Munis (yang menghibur), Al Manan (Kamar tidur) dan Majlis Khalifah (ruang rapat khalifah dengan para punggawa raja, menteri, gubernur dan lain-lain).
d. Puri az Zahirah – dibangun oleh Sultan Al Mansyur pada tahun 370 H yaitu pada masa berakhirnya kekuasaan bani Umayah di Andalusia.

e. Masjid Raya Cordova – didirikan oleh Abdurahman ad Dakhil. Tempat masjid ini semua adalah tempat gereja kecil yang kemudian dipindahkan dan dibangun Masjid raya Cordova. Masjid ini dapat menampung 80.000 jama’ah. Panjangnya keselatan adalah 175 M dan dari Timur ke Barat 134 M. Jumlah tiangnya 1400 buah dengan tinggi 20 M. Kubahnya disangga oleh 3000 buah pilar marmer. Di depan Mihrab terdapat 4 buah tiang – dua tiang terbuat dari pualam hijau dan dua tiang lainnya terbuat dari pualam biru. Gapuranya ada 20 buah, sedang kendil yang besar berisi 100 buah lampu. Masjid raya Cordova sekarang ini dijadikan Gereja Nasrni dan diberi nama Mosquita.

2. Sevilla

a. Masjid Sevilla – Masjid ini didirikan oleh sultan Abu Ya’kub dilengkapi dengan menara yang indah bernama Latour Giralda; tingginya 70 meter dan dasarnya 13,60 meter. Sekarang puncaknya berisi penuh arca yang terbuat dari perunggu yang tingginya 4 meter dengan berat 1288 kg. Masjid ini diserahkan kepada raja Ferdinand pada tahun 1492 dan sekarang menjadi Gereja Santa Maria de La Sade.
b. Bangunan universitas – diantaranya adalah Universitas Sevilla yang sangat menarik perhatian bangsa Eropa, terutama minat pelajar bangsa Eropa untuk belajar ilmu di negeri Islam, juga universitas lainya di Malaga, Cordova, Granada dan Toledo

3. Toledo
a. Masjid-masjid kaum muslimin yang sekarang telah diubah menjadi gereja adalah Santo Cristo de Laluz, Santa Maria, Santa Tome, Santa Maria de Torenzito. Saat ini yang masih utuh bentuknya hanya Santa Tome.
b. Istana Zinzun yang sekarang dijadikan puri atau Istana “Al Cazar).
c. Jembatan “Qantara” – berasal dari kata “Qantharah” yang artinya jembatan. Jembatan lengkung ini merupakan kehebatan arsitek muslim. Setelah islam meninggalkan Toledo, Alfonso mendirikan patung di depan jembatan tersebut tahun 1484 M.

4. Granada – Granada memiliki tanah yang subur banyak pengunungan dan sungai. Pada sebuah bukit kecil yang tingginya 150 meter diatas kota Granada yang tanahnya kemerah-merahan, terdapat sebuah Istana yang dibangun oleh raja-raja dari Bani Akhmar dan diberi nama “Al Hamra”.
Di dalam istana tersebut terdapat sebuah masjid yang indah dan bungil – bernama Al Mulk (masjid sultan) dibangun oleh Sultan Muhammad II (masjid tersebut pada akhirnya berubah menjadi gereja “Santa Maria” ketika umat Islam mengalami kekalahan), juga terdapat beberapa ruangan, yaitu :
a. Qaat Asafra (ruangan kuning) – dibuat oleh Sultan Abu Al Hujaj bin al Akhmar.
b. Qaat Hukmi (ruang pengadilan) yang didalamnya terdapat lambing keadilan.
c. Taman Singa tingkat 2 sebagai taman hiburan.
d. Qaat Bani siraj
e. Qaat al Ukhtain (ruang dua bersaudara perempuan)
f. Hausy ar Raikhan (ruang istirahat sultan)
g. Menara “al Hamra” yang tingginya 26 meter. Pada setiap tanggal 2 Januari terdengar suara lonceng selama 24 jam penuh tiada henti. Lonceng yang berada di menara tersebut memiliki berat 1200 kg dan tergantung diatas menara tersebut selama 24 jam. Sebab pada tanggal 2 Januari 1492 (898 H) tersebut kota Granada jatuh ketangan raja Fredinand. Dan pada abad XVII masjid “al Mulk” yang berada dalam Istana “al hamra” dijadikan gereja “Santa Maria”


Pengaruh Peradaban Islam terhadap perkembangan
peradaban bangsa Eropa (KD nomor 15)

A. Pengaruh Peradaban islam terhadap peradaban bangsa Eropa.
Pengaruh Ilmu Pengetahuan Islam ke Eropa yang berlangsung sejak abad 12 M menim bulkan gerakan kebangkitan bangsa Eropa (Renaisance/Aufklarung) pada abad ke 14 M. salah satu pengertian Renaisance adalah kebangkitan kembali minat bangsa Eropa untuk mengkaji ilmu yang berkembang pada bangsa Yunani (Filsafat). Bangkitnya kembali pemikiran Yunani di Eropa kali ini melalui terjemahan-terjemahan Arab yang dipelajari dan kemudian disalain kembali dalam bahasa Latin.
Spanyol merupakan trmpat yang paling utama untuk menyerap peradaban Islam bagi bangsa Eropa, baik melalui hubungan politik, social maupun perekonomian dan peradaban antar bangsa. Bangsa Eropa mengakui bahwa Spanyol dibawah pemerintahan umat Islam lebih maju dibandingkan negara-negara Eropa lainnya. Hal tersebut dapat dilihat pengaruh pemikiran Ibnu Rusyd (Averros) terhadap perkembangan kebebasan berfikir yang tidak terbelenggu dengan taklid. Di Eropa terjadi gerakan Averosime (Ibnu Rusyd –isme) yang menuntut kebebasan berfikir.
Di samping pengaruh peradaban Islam dapat dilihat universitas dan tradisi keilmuan yang terkandung didalamnya, juga pada buku/karya ilmiyah yang telah diterjemahkan oleh tokoh-tokoh terpelajar bangsa Eropa, misalnya :
1. Abolard Bath – alumnus pendidikan Islam di Universitas Toledo, ahli matematika dan filosof Inggris yang terkenal. Ia memindahkan Universitas Toledo, Cambrugde dan Oxford di Inggris.
2. Mazarabes – orang Islam yang menutupi keislamanya karena terpaksa. Ia mengubah namanya menjadi Petrus Alphonsi. Ia ke Inggris menjadi dokter Istana raja Henri I. Kemudian ia menyebarkan agama Islam di Inggris.
3. Archedeacon Dominico Gundisavi – sebuah lembaga penterjemahan buku-buku berbahasa Arab yang belum terbakar kedalam bahasa Latin. Lembaga ini di kelola oleh pemerintahan Kristen Toledo yang dipimpin oleh Raymound.
4. Ibnu Dawud (Avendeath) – seorang Islam dari bangsa Yahudi. Menyalin buku-buku berbahasa Arab ke dalam bahassa Latin mengenai ilmu Astronomi dan Asstrologi.
5. Gerard Cremona – lahir di Cremona Italia tahun 1114 M kemudian pindah ke Toledo. Menyalin buku-buku berbahasa Arab ke dalam bahassa Latin mengenai ilmu Matematika Filsafat dan Kedokteran. Semuanya berjumlah 80 buah.
6. Roger Bacon – ilmuwan terkenal dari Inggris yang kemudian menjadi pelopor kebangkitan ilmu pengetahuan bangsa Eropa, menganjurkan agar orang-orang mempelajari Ilmu Alam, berdasarkan atas percobaan (eksperiment) supaya orang dapat sampai pada hakekat ilmu yang sebenarnya atau pada kebenaran ilmu. Ia sendiri dikenal sebagai ilmuwan yang menemukan metode Induksi (Eksperimen) padahal sejatinya metode tersebut ditemukan oleh orang Islam.

B. Pengakuan bangsa Eropa tentang pengarauh peradaban Islam terhadap kebangkitan bangsa Eropa.
Prof. Dr. Charles Singer mengatakan bahwa :”di Barat, ilmu Tasrih (anotomi) dan Kedokteran itu tidak ada. Ilmu mengenal penyakit menggunakan cara yang bukan-bukan, misalnya jengkalan jari, tumbuh-tumbuhan dan takhayul”.
Ibnu Tumlus di Alcira wafat tahun 1223 M – ahli ilmu ukur, Astronomi, Musik dan Aritmatika mengatakan bahwa :”orang-orang Islam telah jauh melampaui kepandaian orang-orang Barat”.
Dr. Peter Du Berg menceritakan bahwa pendeta Peter The Venerable berangkat ke Toledo hendak menyalin al Qur’an, tetapi pendeta tersebut takjub ketika melihat orang Yahudi Islam sedang menulis di atas benda tipis halus (kertas). Kemudian ia membawa kepandaian umat Islam dalam membuat kertas itu ke Perancis.
Prof. H.A.R. Gibb (guru besar London University) mengatakan bahwa Sastra Barat itu berasal dari Sastra Muslimin, tidaklah ada yang mempertengkarkan dan memperselisihkan.
Prof. Leo Weiner – menyatakan bahwa kontak pengaruh sastra islam dengan sastra eropa dimulai pada abad VIII M.
Prof.Kodrad pada tahun 1918 menyatakan bahwa Eropa mendapat sastra dan nyala api peradaban modern adalah dari Islam.


Penyebab kemunduran peradaban Islam di Andalusia (KD nomor 16)

Pada akhir abad 10 M, kelihatan tanda-tanda mundurnya peradaban Islam. Kemunduran ini berlangsung setapak demi setapak, sehingga pada pertengahan abad ke 12, tibalah masa keruntuhan yang dahsyat. Kemunduran tersebut nampak setelah kota Granada jatuh ke tangan bangsa Eropa pada tahun 898 H (1492 M) – orang Kristen dapat merebut Granada setelah bersatunya kerajaan Aragon dan Castilia yaitu sesudah perkawinan Raja Ferdinand dari Aragon dengan Ratu Isabela dari Castilia.
Jatuhnya kota Granada pada tahun 1492 – diikuti dengan pembantaian besar-besarann terhadap umat Islam Spanyol, mereka membuat “Mahkamah Taftisyi” atau “Pengadilan Darah” untuk memeriksan dan menentukan hukuman bagi kaum Muslimin. Semula Raja Ferdinand dan Rati Isabela berjanji akan melindungi darah umat Islam, tetapi mereka mengingkarinya.
Secara umum penyebab keruntuhan peradaban Islam di Andalusia berasal dari dua factor, yaitu factor internal dan factor eksternal
A. Faktor internal
Hilangnya rasa persatuan dan kesaatuan kaum muslimin – yang mulai timbul dari masa pemerintahan Utsman bin Affan dan seterusnya, bahkan dibesar-besarkan sehingga tampak menonjol kepentingan perorangan dan golongan.
Kaum muslimin lebih mengutamakan duniawi dari pada agama, sehingga agama tertinggal
Adanya bermacam-macam mazhab dalam agama Islam yang dianut oleh umat Islam, kemudian timbullah bid’ah yang mengakibatkan tipisnya kemurnian ajaran islam yang berkembang di masyarakat.
Para Khalifah bukan lagi merasa sebagai abdi rakyat dengan memegang teguh musyawarah melainkan menjadi raja-raja kejam dan absolut, sehingga tidaklagi dapat mengendalikan keekuasaan Islam.
Menurunnya disiplin dan kecerdasan pemimpin-pemimpoin islam, terutama yang menguasai pemerintahan.

B. Faktor Eksternal
Munculnya tradisi penjelajahan dikalangan bangsa Eropa dan dibarengi dengan penemuan-penemuan benua atau daerah baru yang sangat kaya, seperti Bartolomeuz Diaz (Tanjung Harapan Afrika), Vasco da Gama (benua India), Columbus (benua Amerika).
Adanya penemuan-penemuan baru dibidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang mengakibatkan lahirnya Revolusi Industri di Inggris tahun 1750 – 1850. Revalusi Industri tersebut lebih jauh telah membawa Eropa menjadi negara Industri yang maju.
Penemuan daerah baru dan teknologi baru tersebut mengakibatkan banga Eropa berlomba-lomba menjajah negeri-negeri lain terutama negeri-negeri Islam dengan ganas yang pada masa itu negeri-negeri Islam sedang mengalami kemunduran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar